Menantu Pahlawan Negara

Bab 656



Bab 656 Suruh Luna Laporkan Kasus Ini

“Ada apa?”

Keluarga Luna merasakan firasat buruk di dalam hati mereka.

Ternyata Yanto menipu mereka untuk datang dengan kedok mengunjungi Tuan

Besar.

Dari raut wajahnya saja bisa dilihat kalau itu bukan hal yang baik.

“Jacky, Desi, kalian berdua nggak berguna. Sepertinya kalian masih belum tahu masalah apa yang telah ditimbulkan putri dan menantu kalian!”

Pada saat ini suara penuh kebencian terdengar.

Wulan dan Wisnu keluar dari kamar.

Keduanya menatap keluarga Luna dengan getir.

“Wulan, kami ini paman dan bibi keduamu!”

Jacky berkata dengan marah.

“Aku nggak punya paman dan bibi seperti kalian!”

Wisnu berkata, “Kemarin malam aku menjamu para ahli dari komite evaluasi demi membantu Keluarga Basagita mendapatkan dana dukungan.”

“Ternyata putri dan menantumu melaporkannya karena iri, membuatku ditangkap oleh Sigit si bajingan itu dan menyuruh orang–orang di pusat penahanan menghajarku!”

“Sudah berapa banyak koneksi dan uang yang harus kukerahkan baru aku bisa dibebaskan!?”

Jacky dan Desi menatap Luna dengan terkejut.

Masih ada masalah ini?

“Wisnu, kamu sendiri yang mencari masalah, tapi kamu masih berani bilang

begitu!”

Luna berkata dengan nada menghina.

“Dasar orang nggak tahu diri, diamlah!”

Wisnu sangat marah.

“Aku juga!”

Wulan berkata dengan lantang, “Tadi malam di Vila Bistani, menantu bodoh kalian membawa tiga bajingan masuk ke kamarku dan melecehkanku!”

“Aku harus menanggung penghinaan dan hidup seolah nggak terjadi apa–apa demi reputasi Keluarga Basagita.”

“Tapi menantu bodoh kalian menelepon polisi dan menyebarkan masalah ini kepada semua orang. Sekarang seluruh Kota Banyuli tahu aku dilecehkan oleh tiga bajingan sialan.”

“Semua ini gara–gara menantu bodoh kalian!”

Kali ini.

Jacky dan Desi membelalakkan mata dengan terkejut.

Ternyata masalah yang begitu mengejutkan telah terjadi.

“Wulan, berhentilah membuat kebohongan!”

Luna berkata dengan marah, “Kamu menyuruh orang untuk meracuniku dan ingin mencelakaiku, tapi pada akhirnya kamu malah terkena senjata makan tuan. Semua itu adalah kesalahanmu sendiri!”

Setelah mendengar ini, Jacky dan istrinya sudah memahami sebab dan akibat dari masalah tersebut.

“Wulan, dasar wanita yang kejam. Bagaimanapun, kamu juga sepupu Luna. Nggak kusangka kamu akan menggunakan cara yang begitu kejam untuk mencelakainya!”

“Yang Luna katakan itu benar, kamu pantas mendapatkannya!” Content from NôvelDr(a)ma.Org.

Desi berkata dengan marah.

Bibi tertua Luna yang bernama Nadia tiba–tiba bergegas mendekat, “Desi, tutup mulutmu atau aku merobek mulut sialanmu itu!”

Saking maralinya kedua wanita itu, mereka pun langsung mulai menjambak rambut satu sama lain dan berkelahi.

“Cukup!”

Yanto tiba–tiba berteriak dan membuat kedua wanita itu ketakutan.

“Apa gunanya berkelahi? Sekarang yang terpenting adalah menyelesaikan masalah dan meminimalkan dampak dari kejadian tersebut!”

“Kalau begitu, katakan bagaimana caramu mengatasinya?”

Desi mengangguk.

Lagi pula, bukan putrinya yang menderita.

Dia merasa apa yang Ardika lakukan kali ini sangat baik dan melegakan.

Saat menghadapi wanita sekejam Wulan, balaslah dengan cara yang sama.

Yanto berkata dengan dingin, “Solusinya sekarang adalah meminta Luna melaporkan kasus ini ke kantor polisi dengan mengatakan kalau sebenarnya dialah yang dilecehkan dan bukan Wulan.”

1

‘Atas dasar apa!?” @

Desi langsung mengentakkan kaki.

Gigi Luna juga hampir patah karena digertakkan.

Dia sampai curiga apakah dia salah dengar.

Yanto berkata dengan dingin, “Sekarang Keluarga Basagita adalah keluarga

teratas dan sebentar lagi akan mengincar keluarga kaya.”

“Wulan nggak punya pacar setelah putus dengan David. Kami akan

menyuruhnya mencari pacar dari keluarga kaya.”

“Pernikahan dengan keluarga kaya akan memudahkan Keluarga Basagita untuk, menjadi keluarga berkuasa, jadi reputasi Wulan nggak boleh sampai

terpengaruh.”


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.